Home H o m eAktivitasPernyataanContact Us

E n g l i s h


H o m e
Organisasi
Kegiatan
Tujuan
Kontak
Activities
Album Fotos
B e r i t a
C a d a n g a n
Aneka - Ragam
Pernyataan
Daftar Isi
Pernyataan 01
Pernyataan 02
Pernyataan 03
Pernyataan 04
Pernyataan 05
Pernyataan 06
Pernyataan 07
Pernyataan 08
Pernyataan 09
Pernyataan 10
Pernyataan 11
Pernyataan 12
Pernyataan 13
Pernyataan 14
Pernyataan 15
Pernyataan 16
Pernyataan 17
Pernyataan 18
Pernyataan 19
Pernyataan 20
Pernyataan 21
Pernyataan 22
Pernyataan 23
Pernyataan 24
Pernyataan 25
Pernyataan 26
Pernyataan 27
Pernyataan 28
Pernyataan 29
Pernyataan 30
eMail

Pakorba
P a k o r b a

Renungan

HARI PAHLAWAN 10 NOPEMBER


Masihkah kita ingat dan menghormati pahlawan-pahlawan bangsa? Dijaman Pemerintahan Bung Karno Hari Pahlawan 10 Nopember selalu diperingati dengan hikmat. Rakyat, terutama para pelajar dan generasai muda pada umumnya selalu dengan semangat mengikuti dengan hikmat upacara-upacara peringatan dan mengheningkan cipta mengenang para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raganya bagi kemerdekaan dan keutuhan bangsa. Bangsa yang beradab selalu menghormati dan menjunjung tinggi pahlawan-pahlawannya, menghargai dan menjunjung tinggi pengorbanan para pahlawan itu.

Di era Orde Baru Suharto peringatan difokuskan pada 1 Oktober yang disebut Hari Kesaktian Pancasila dan 1 Maret memperingati 6 jam pendudukan Jogjakarta untuk mengagungkan Suharto sang dikatator seakan hanya dialah pahlawan penyelamat bangsa ini. Tanpa rasa malu sedikitpun Suharto menikmati hasil rekayasa sejarah yang mengagungkan dirinya dan melecehkan pahlawan-pahlawan sejati bangsa ini. Bahkan mengangkat dirinya menjadi Jenderal Besar.

Peringatan Hari Pahlawan tahun ini agak bertepatan waktu dengan perintah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta untuk membuka, memeriksa dan mengadili kembali perkara pidana korupsi mantan Presiden Suharto. Juga bertepatan waktu dengan buronnya Tommy Suharto, terpidana yang kabur/bersembunyi karena ketakutan menjalani hukuman penjara 18 bulan sebagai konsekuensi dari tindak pidana yang dilakukannya.

Agar tidak mengkhianati pahlawan-pahlawan bangsa yang sudah mengorbankan jiwa raganya bagi kemerdekaan dan keutuhan bangsa Indonesia, bagi keharuman nama bangsa di arena pergaulan internasional, Pemerintah era transisi di bawah Presiden Abdurrahman Wahid harus menuntaskan kasus-kasus kejahatan mantan diktator Suharto dan keluarga serta kroninya, baik kejahatan ekonomi yang kini dalam proses pengadilan, maupun dan terutama kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang telah menelan ratusan ribu, bahkan jutaan nyawa rakyat Indonesia.

Tommy Suharto harus segera dipenjarakan. Hukum harus dihormati dan ditegakkan oleh rezim Gus Dur ini. Jangan biarkan hukum dipermainkan terus. Cukuplah 34 tahun hukum menjadi mainan keluarga Suharto.

Hormatilah pengorbanan para pahlawan bangsa.

Jakarta, 10 Nopember 2000

Gustaf Dupe
Koordinator KAP T/N

Back to Top